Amoniasi jerami adalah suatu cara untuk meningkatkan mutu jerami dengan mencampurkan amoniak dengan jerami (SPP, 2005).
Jerami yang sering digunakan adalah jerami padi. Pada prinsipnya amoniasi jerami dapat menghidrolisa dan menghancurkan ikatan lignin-hemiselulose; mengembangkan selulose, sehingga memudahkan penetrasi enzim selulose; memfiksasi nitrogen, sehingga kandungan protein kasarnya akan meningkat; serta meningkatkan falatabilitas/daya kesukaan.
Teknik pengolahan jerami dengan amoniak:
1. Ada 3 sumber amoniak yang dapat dipakai antara lain:
NH3 (amoniak cair), NH4 dan urea
2. Dosis amoniak
Dosis amoniak yang dipakai antara 1-4 %. Apabila memakai dosis 1-2 % hanya cukup untuk pengawetan, sedangkan bila memakai dosis 3-4 % busa meningkatkan kadar protein, daya cerna dan konsumsi pakan.
Untuk bisa menghitung kebutuhan urea dan air harus diketahui terlebih dahulu tentang: kandungan bahan kering, air jerami, N dalam urea, serta dosis amoniak yang akan dipakai.
Langkah kerja:
1. Bahan : jerami, urea dan air
2. Alat : ember, literan, plastik dan drum bekas atau kantong
3. Cara kerja :
a. hitung kebutuhan urea dan air
b. siapkan tempat dari drum atau kantong
c. masukkan jerami ke dalam drum
d. campur air dan urea, aduk hingga cair
e. campurkan larutan urea, aduk ke dalam drum/plastik yang berisi jerami, aduk hingga merata.
f. Tutup drum/plastik sampai rapat (kedap).
g. Bongkar setelah 21 hari. Bila akan diberikan pada ternak, anginkan + 12 jam.